Selasa, 04 Januari 2022

AKU MASIH DI SINI (2)

 

AKU MASIH DI SINI (2)

 

Kini aku di sini menari dalam bait-bait puisi

Mendendangkan lagu-lagu hati lagu-lagu mati

Dalam surgaku dalam nerakaku yang tidak abadi

Kupikul beban berat ringannya di pundak sendiri

 

Segar kureguk perjalanan dua duapuluh delapan

Indah kukecup mati hidup mati hidup lalu kembali

Ke dalam dekapan mahacinta yang abadi

 

Kuukur diri kusiapkan kafan kusiapkan papan

Kuraut kupagut kusimpan sunyi di sudut sepi

Janji kembali tercatat sudah di alam azali

 

Kini aku masih di sini memilih memilah kata

Kuuntai menjadi baris menjadi bait-bait tertata

Kugubah menjadi puisi kuberikan pada dunia

Tapi rahasianya kujaga agar tetap jadi rahasia

 

202201040601 Kotabaru Karawang


Selasa, 28 Desember 2021

HUJAN PERTAMA SEPTEMBER

 


 

mengejar

lelah

terkapar

pasrah

 

dikejar semakin jauh

ditunggu tak kunjung tiba

rindu meredup

 

mandi peluh

menatap langit kecewa

bunga-bunga tetap kuncup

 

mencari makna

terdampar di pantai sia-sia

pasir putih menghitam

padahal hari belum malam

 

202109141333 Kotabaru Karawang

JUMPA KEKASIH

 


Ketika dua kekasih berjumpa

Ada ayat butiran air mata

 

202109091113 Kotabaru Karawang

POHON DAHAN RANTING DAUN


Pohon-pohon belum semuanya roboh

Masih ada satu dua di sini tersisa

Tegak dalam sunyi masih berdiri kokoh

Dalam laut racun dalam samudra bisa

 

Dahan patah tak kuat menahan beban

Masih ada satu dua bercumbu dengan cemburu

Apakah esok lusa akan patah juga

 

Ranting tercekik nafas sesak dalam kerinduan

Tergeletak sepi menatap awan yang menjadi biru

Apakah esok lusa masih bisa memeluk setia

 

Daun gugur satu-satu melayang jatuh ke bumi

Roboh pohon patah dahan tercekik ranting

Harapan terpaut pada akar yang dalam tanah sembunyi

Pohon dahan ranting daun akankah menjadi saling asing

 

202109070740 Kotabaru Karawang

Minggu, 15 Agustus 2021

 

KAU TIDAK BISA SEMBUNYI

 

Bagaimana akan bisa menyembunyikan rahasia

Jika di sudut kerling mata tampak aksara

Dan di sudut bibir ada kata tertata

Hening tapi terbaca sebagai sajak-sajak cinta

 

Bait-baitnya yang indah terlukis di hitam alis

Teruntai sempurna sempurna pada lentik bulu mata

Hitam putih dan kerling mata tajam penuh kisah

 

Tenggelam malam tenggelam dalam tangis

Kanvas kosong kuas kering lukisan tak tercipta

Di mana akan disemnunyikan rahasia hati yang gelisah

 

Maukah kembali padaku sembunyikan wajah di dada

Seperti dulu akan kukecup titik di kening

Seperti dulu akan aku ucapkan kata rindu dan cinta

Bersama semua rahasia kita layari malam hening

 

202108051423 Kotabaru Karawang

 

AKU

 

Aku merangkak di atas kata yang centang-perenang

Aku berjalan di dalam baris puisi yang semakin basi

Aku tersiksa merenda dalam kusutnya benang

Aku hanya punya dulu sekarang tak punya nanti

 

Aku meniti di licinnya bait yang tak mau bangkit

Aku menelan liur yang menyembur dari mulut-mulut sakit

Aku menjadi saksi kebodohan saling ungkit

 

Aku terhuyung dalam redup hilang liuk hilang lenggang

Aku limbung jatuh duduk menangisi batas pandang

Aku jongkok terperosok hilang riang hilang senang

 

Aku telentangkan diri kepala di empat kaki di tujuh

Aku pastikan memahat diri dalam duabelas duabelas

Aku ingin berbaring syahdu mengingat penuh seluruh

Aku taruh tangan di dada untuk saksi yang mahajelas

 

202107260728 Kotabaru Karawang

 

BUNUHLAH DIRI

 

Sambil membawa kunci mereka melantunkan doa

Tentang jalan lurus yang mengarah ke surga

Tapi jalan lurus yang diminta disia-siakan

Karena mengira kematian adalah kehidupan

 

Sepuluh jari dipakai menusuk mata

Sepuluh jari pula dipakai menyumbat telinga

Sepuluh jari membungkam mulut tidak bicara

 

Jelas jelas tuhan hidup dimatikan

Lalu tuhan mati dipuja diagungkan

Disembah dimuliakan dalam rindu dalam khayalan

 

Kunci diri adalah empat tiga

Pintu diri adalah tiga empat

Bukalah dengan rindu dan cinta

Bunuhlah diri untuk mendapat tempat

 

202107102012 Kotabaru Karawang

AKU MASIH DI SINI (2)

  AKU MASIH DI SINI (2)   Kini aku di sini menari dalam bait-bait puisi Mendendangkan lagu-lagu hati lagu-lagu mati Dalam surgaku dalam nera...