Minggu, 05 Juli 2020

PASTIKAN TIANG TERPEGANG





Tutup semua pintu dan semua jendela lalu buka yang satu
Tawaflah di sini di dalam sambil mengingat sambil melihat
Teriakkan akbar dalam heningnya seribu bisu
Tidak dalam jauh tidak dalam dekat tidak lepas tidak melekat
Pastikan tiang-tiang terlihat dan terpegang
Jangan senang bersandar pada bayang-bayang tiang

Tutup semua pintu dan semua jendela lalu buka yang satu
Jadilah di sini berenang dalam semesta penghambaan
Pengabdian yang tidak lagi memakai kata cinta dan rindu
Pengabdian dalam ketiadaan
Meski hanya rakit pastikan sadar penuh
Sedang menghiliri sungai yang airnya tidak keruh

Boleh membuka kembali pintu-pintu yang telah ditutup
Setelah lidah dilipat ke langit-langit dan mulut terkatup
Jadikan rasa sebagai saksi atas kerasulan sendiri
Karena demikianlah menjadi

201509271035 Kotabaru Karawang

BAHASA LANGIT HARI INI

Tiba-tiba sunyi senyap terhentak
Gerombolan serigala berdiri serentak
Diam sejenak
telinga bergerak

mata beringas hidung mendengus
Lalu semua melolong panjang menembus

Membelah bayang-bayang malam
malam jadi makin kelam

Keluar dari hutan berbaris di jalan
Taring menyeringai siap mengoyak badan

Mencabik daging yang lengah daging yang lemah
Ada daging salah ada daging tak salah

Darah hitam darah merah membersit
Dari tubuh hitam tubuh putih tercabik sakit
Menangis melolong menggelepar menjerit
Menangis siang menangis malam meratap ke langit

Tak ada yang peduli bisik hati
Daging-daging semua mencari selamat sendiri
Selamat sendiri-sendiri

Ambil kalungku ambil mobilku
buka baju buka celana nikmati aku
Ambil badanku dimana kau mau
asal jangan ambil nyawaku

Serigala-serigala menang menang malam menang pagi
Menang siang sire menang lalu menang malam lagi

Kemenangan berhias darah
kemenangan ada di bumi berdarah
Kemenangan berhias amarah
kemenangan atas derita parah

Sudah serigala tambah lagi gila
buta tak tahu arah mana

Karena tuhan hanya di bibir
tapi tuhan tidak mencibir

200901012020_Kotabaru_Karawang

AYAT-AYAT PARA PENYAIR


Bait-bait puisi para penyair adalah ayat-ayat indah
Membelah sukma merasuk kalbu menetak jiwa
Menusuk sumsum meresap dalam darah
Menggiring hati mendekap kekasih yang nyata

Bait-bait puisi para penyair adalah ayat-ayat alam
Yang mengalun halus indah saat malam tiba
Yang mendayu-dayu merayu meski siang kelam
Menggiring hati mendekap kekasih penuh cinta

Bait-bait puisi para penyair adalah bahasa langit hati
Yang lahir karena rindu dan cinta yang utuh
Lembut menyelinap mencuri rasa

Bait-bait puisi para penyair tidak akan pernah mati
Meski jasad hancur luluh
Ayat-ayat akan tetap hidup dalam dada pengembara

201610202114 Kotabaru Karawang

AKU MASIH DI SINI (2)

  AKU MASIH DI SINI (2)   Kini aku di sini menari dalam bait-bait puisi Mendendangkan lagu-lagu hati lagu-lagu mati Dalam surgaku dalam nera...