Sabtu, 11 Juli 2020

SEMBILAN


43_7_siap_34_7_siap
43_12_siap_34_12_siap
12_12_144_siap
144_9_siap



202010132027_Kotabaru_Karawang

TAK ADA YANG SALAH



Hari ke minggu minggu ke bulan bulan berlalu sudah
Gadis kecil termangu mengenang saat-saat indah
Namun kali ini terkejut meraba perut hati gelisah
Tidak pagi tidak siang tidak malam muntah-muntah

Ibu terpana bingung merana gelisah hatinya
Bapak termenung terdiam hatinya resah
Bunda dengan cinta memeluk lembut bertanya
Oh, gadis kecil, katakan siapakah

Mulut bapak terkunci tak bisa bicara
Di sofa bersandar menatap sepi langit-langit
Ada kisah serupa sejarah terulang kembali

Anakku tidak ada yang salah dengan asmara
Meski kata orang ini kenyataan pahit
Dunia memang tempatnya untuk kisah seperti ini

201612291453 Kotabaru Karawang

SEBELUM TULI


Berkokoklah ayam jantan
Berkoteklah ayam betina
Peduli aku tajamkan
Mendengar ramai dunia

Bodoh aku jika bermimpi
Menyepikan dunia ramai ini
Mari mendengar sebelum tuli

201805090833_Kotabaru_Karawang

TOPENG BOPENG YANG ROMBENG


nelayan hilang jala termangu di perahu tua
nakhoda hilang kompas terhempas dalam sakal
utas hilang pisau termangu menatap senja
guru hilang wibawa guru sebal murid bengal

dibaca kalah malah bangkit berdiri pongah
ditantang jurit pantat berbunyi lari terbirit
kepala terpancung tergeletak tenggelam bingung

pedagang hilang jujur timbangan sah meski salah
pendidik hilang hardik yang berilmu hilang langit
pejabat tak merawat semua berpikir tentang untung

kota-kota tetap kota kampung-kampung jadi kota
perawan janda sama diobral bujang duda sama gila
ini dongeng dari sana hanya isapan jempol belaka
dari benak lelaki tua yang berdiri di ujung senja

201710072222 Kotabaru Karawang

MEMBACA KALAJAKA


Kalajengking itu tigapuluh tiga
Tiga tiga itu limabelas
Satu lima itu sebelas
Satu satu itu tiga
Tiga jelas karena empat
Tiga empat kunci
Ini waktuku

201803051843_Kotabaru_Karawang

BAYANGANMU DAN RINDUKU


Putih dalam hitam jatuh utuh
Mencuci hati membasuh jiwa lusuh
Menyibak sampah pada jiwa keruh
Membasuh jiwa yang mengeluh

Bulan sabit kuning
Menggiring hati memeluk hening
Akan jatuh daun kering
Bangkai terbaring

Ruang hilang lebur waktu
Tiada lagi cinta tiada lagi rindu
Saksi bersaksi satu

Jatuh utuh putih dalam hitam
Bayangamu dan rinduku di ujung malam
Salam

201701310712 Kotabaru Karawang

AKU TIDAK AKAN MELONGGARKAN DEKAPAN


Jangan longgarkan dekapanmu tetaplah erat memeluk
Tumpahkan habiskan keringkan cawan cintamu jangan ada sisa
Tuang berkali-kali penuhi lembah jiwa hausku sampai aku mabuk
Ini awal malam subuh masih jauh sampai pagi kita berdua

Biarkan angin mega bintang pasir batu bisu bertasbih
Lidahku lidahmu jangan pernah kelu melumat ayat
Sukma meraga aku gambarmu kita jangan berkata letih
Cinta dan segala rindunya kita baca bersama dalam semua surat

Kita mainkan empat tiga duabelas seratus empatpuluh empat
Lima enam empatbelas tujuhbelas duapuluh sembilan
Enam enam enam enam enam dua tiga enam

Malam sedang berjalan mari kita berpelukan erat
Melahap cinta mendaki menuju puncak kenikmatan
Kita tutup semua pintu dan jendela dengan kalimat salam

201610072207 Kotabaru Karawang

BIBIR ANJING-ANJING SUMBING


Anjing-anjing kurap berbibir sumbing
Ramai-ramai mengusung otak miring
Menggonggong melengking nyaring
Menggonggong sambil kencing bau pesing

Menyalak garang anjing-anjing kudis
Melangkah gontai sorot matanya bengis
Menutup telinga tidak mendengar tangis

Anjing kurap anjing kudis dalam barisan rapi
Lidah terjulur berludah lendir mengobarkan api
Ingin menggigit tidak menunggu nanti

Menyebar ke langit lolongan anjing kurap
Ekor mengibas tidak peduli ratap
Anjing-anjing kurap ingin langit gelap
Anjing kudis anjing kurap mengintip santap

202003292032_Kotabaru_Karawang

YANG BAGAI KILAT


Satu lagi jumat lewat berkelebat
Hitungannya lambat bagai kilat
Langkahku ke tonggak semakin dekat 
Harus segera lepas segala yang melekat

201804071017_Kotabaru_Karawang

AKU TERBAKAR HANGUS



aku bermimpi terbangun di sebuah negeri
yang rajanya memberi hadiah emas berpeti-peti
kepada siapa saja yang bisa menyanyikan lagu-lagu indah
tentang panen yang melimpah

dan para petani yang sedang panen jagung
tangan mereka ditebas buntung

aku bermimpi terbangun terbangun di sebuah negeri
yang percaya garis-garis pada kikir adalah gigitan tikus
dan orang bodoh yang membuat roti
dipancung dituduh rakus

badak dikitik-kitik agar bersuara seperti itik
angka diutak-atik nilai dan kenyataan jungkir balik
orang tua senang anak-anaknya menelan dusta
anak-anak tersenyum meski mata ditusuk buta

aku bermimpi terbangun di sebuah negeri
yang orang butanya berjalan tanpa tongkat
dan yang melek tak bisa melihat mana jelek mana bagus
di antara mereka aku terbakar hangus

201809122235 Kotabaru Karawang

ALANGKAH KECILNYA AKU




Kutiti pematang waktu dalam pelukan ruang
Alangkah kecilnya aku di hadapanmu
Kau menyembelihku dengan takdir
Kau merantaiku dengan nasib
Kau pahat aku dalam dimensi
Kau buat aku menyadarimu

198300000000 Kotabaru Karawang

TIKAR DAN LEMBARAN KERTAS




tikar dan kain telah dilipat
jaring dan jala telah diangkat
rakit telah ditambat
melangkah pulang belum terlambat

matahari belum tergelincir
angin masih semilir
hati menimbang rasa otak merancang pikir

di mana kapak akan ditetakkan
di mana panah kata akan dibidikkan
di mana kata akan dipuisikan

memandang jauh ufuk yang semakin jelas
merunduk pandang ke bawah mendongak ke atas
tengadah tangan menabur bibit-bibit bernas
menuliskannya menjadi puisi pada lembaran kertas

201711042253 Kotabaru Karawng

TELAH SAMPAI




Telah sampai mana
Perahu bergeladak dusta
Berawak kelasi nakhoda
Mengarungi laut pura-pura

Angin mati perahu hanyut
Daratan kabur terhalang kabut
Nakhoda senyum menyimpan takut

201807140000 Kotagede Jogjakarta

HEWAN TERNAK LIMA SEMBILAN




engkau masih ada pada daun yang belum gugur
gemerisik berbisik halus

engkau masih ada pada kilap cahaya bola mata
kilat melambai pada biji yang utuh tak jatuh

engkau masih ada pada tanah kering basah di langit
gelinjang geli ketika kusentuh lembut

201801010614 Kotabaru Karawang

AHAADE




Pagi petang dalam gua aku menutup pintu
Tujuh di atas dua di bawah
Dalam gelap kita mesra dalam satu
Bicara dalam bahasa cahaya mahaindah

Aku meraba tanpa batas
Pada titik titik rasa
Lepas

201604191750 Kotabaru Karawang


MUHAMMAD  
 
Empat yang tujuh
Utusan yang utuh
 
201702031258 Kotabaru Karawang


SITI GAENAM


Aku bercumbu denganmu setiap datang Kamis malam
Aku berucap atas namaNya sebelum kau kubelai mesra
Kuusap kuraba kucium mencari rasa untuk tenggelam
Aku berharap bisa lunglai dalam lembaran terbuka

Karena disebut jantung kujadikan engkau jantung hati
Kujaga bibirku untuk tetap basah daan mataku tetap nanar
Sampai di puncak aku kembali ke awal berkali-kali
Ingin puas berpelukan bercumbu dengan sabar dan sadar

Engaku berbisik tentang ada yang tak pernah lupa
Engkau berbisik tentang ada yang tahu semua rahasia
Engkau berbisik tentang mereka yang diusir dari desa

Aku melamarmu untuk menjadi kekasihku siti
Mesku kau dipeluk orang akan kubuang cemburu hati
Siram aku dengan berkahmu saat nanti ketika aku mati

201708161341 Kotabaru Karawang

AKU TAK AKAN MELARANG KAU MINUM


Pertama aku pateri bibirku untuk tidak senyum memelas
Ketika mendengar kabar kau membawa sebuah gelas
Lari membabi buta mencari air pancuran emas

Beberapa hari yang lalu kudengar kabar kau di utara
Mencari tapi kau malah lupa air yang kau bawa
Air milikmu sejak lahir ke dunia
Tirta pawitra

Lalu kudengar kau ada di timur
Berlari menghabiskan umur
Dari subuh ke subuh lagi mencari sumur

Ada berita kau ada di barat
Berlari melompat meloncat hampir sekarat
Aku ragu tentang air yang kau dapat

Kudengar kau ada di selatan
Tak berkedip berpikir mamandang lautan
Apakah ini air kehidupan

Aku pateri bibirku untuk tidak tertawa
Mengingat dulu karena air juga aku gila

201606262124 Kotabaru Karawang

AKU DI HALAMAN SEKIAN


Di teras di dua kursi kita bicara
Tentang apa dan mengapa
Di teras di dua kursi kita saling tatap
Kita bicara tapi hati tenggelam dalam sunyi senyap

Aku bercerita tentang pelabuhan
Tempat di mana tali kapal akan kau tambatkan
Aku ada di sana seperti dulu
Aku hanya kelasi yang hanya bisa menatapmu

Simpanlah kenangan tentang hari ini
Hari kita duduk berdua di dua kursi
Hari kau genggam tanganku dengan hati

Nanti jika kapalmu sudah tiba di pelabuhan
Dan kau membuka lembaran kenangan
Mungkin masih ada catatan aku di halaman sekian

201612300550 Kotabaru Karawang

ARAH


Seperti yang kudengar dalam banyak perintah
Jika aku datang aku sungguh akan menyerah
Apa saja ke mana saja kau yang punya arah
Jika putih yang kutuju pasti tak jadi merah

201804150833 Kotabaru Karawang

SENYUMKAH ATAU MEREGANG


Begitu jatuh dalam pelukan seluruh rindu membeku
Namun cinta lidah apinya semakin marak menggelora
Cinta dan rindu dua ayat yang hidup dalam satu
Menghancurkan diri menjadi debu bermandikan hina

Apa yang bisa ditulis dengan madah tentang wajah
Selain semua gerak kuasa tak lebih dari pasrah
Diri terhempas tenggelam dalam kata menyerah

Tak ada yang bisa dilukis pada kanvas
Tangan yang gemetar terkadang kaku memegang kuas
Jika jadipun lukisan hanya garis-garis tak jelas

Hilang beda putri di kuti dan wanita jalang
Ksatria di puri dan pengemis tergeletak malang
Sama-sama hanyut hanyut malam hanyut siang
Sama mati mati senyumkah atau mati meregang

201910140554_Kotabaru_Karawang

SENANDUNG GIGI TUA


Gigi sudah tua merana 
bertengger di gusi tua
Sudah tak betah ikut kakek renta
sudah capek mengunyah segala

Daging urat sumsum kulit tulang
wortel kol kangkung kacang kentang
Cabai garam jahe lengkusa bawang
oh gigi tuaku dulu gagah kini goyang

Tersenggol lidah seolah dihantam palu
Terenggol sikat gigi seolah dihantam godam
Tersenggol nasi seolah dihantam batu
Pijat sana pijat sini sakit tak bisa menelan

Ke kanan ke kiri gigi tua gondal gandil
Cekat cekot nyut nyut tak kunjung hilang
Tersenggol baso seolah dihantam martil
Terkena air dingin sakitnya semakin garang

Di atas nyut nyut cekat cekot
Di bawah dut dut dut prot

201602120721 Kotabaru Karawang

AKU MASIH DI SINI (2)

  AKU MASIH DI SINI (2)   Kini aku di sini menari dalam bait-bait puisi Mendendangkan lagu-lagu hati lagu-lagu mati Dalam surgaku dalam nera...