Selasa, 07 Juli 2020
RINDUKU TAK LAGI UTUH
Aku tahu ada musuh yang menyelinap
Membawa bisik lembut menyuruh aku resah
Ah, dadaku sesak semesta terasa pengap
Aku mengaku tenang padahal aku gelisah
Musuh datang mengajak aku mengeluh
Tentang rinduku yang tak lagi utuh
Rinduku menjadi seperti kain lusuh
Maukah kau menerima rinduku yang tinggal separuh
Kembalilah kau musuh yang menyelinap
Biarkan aku sendirian dalam gelap
Mencatat segala harap
201606022145 Kotabaru Karawang
TERBAKAR
sama terbakar hangus berdua dalam badai
gugur kesetiaan dalam desa terbuai
tak peduli kegelapan esok menyeringai
topan menghambat untuk sampai
inilah dosa kau dan aku melam ini
ke mana dan utnuk siapa persembahan ini
tak ada jawaban tak ada harapan
jangan kau katakana ini kegelapan
ini adalah sekam cinta yang terbakar
yang apinya terambil dari bibir mungil
dan dari tanganmu yang gemetar
ke dalam kegelapan kita sama dipanggil
kita sama membentangkan layar semu
dalam butiran keringat dalam dekap
biarkan aku mengusap air matamu
dan laju cerita jadi labih lengkap
kita jauh tapi kita juga dekat
kita terbangun bersama dari mimpi singkat
201409210119 Kotabaru Karawang
MASIH RINDUKAH AKU
Apakah aku masih bisa berkata rindu padamu jika seperti ini
Ketika tak kulihat bayanganmu pada hujan di ujung siang yang kelam
Dimanakah ramai dan dimanakah sunyi yang kemarin menorah hati
Terapungkah aku atau aku telah tenggelam
Apakah aku masih bisa berkata rindu padamu jika seperti ini
Ketika tak kulihat bayanganmu pada dedaunan yang gemulai menari
Berduakan aku atau aku sekarang sendiri
Asap abu atau arang atau aku masih api
Apakah aku masih bisa berkata rindu padamu jika seperti ini
Ketika tak kulihat bayanganmu pada gairah dan pada resah
Ketika semua ditelan senyap
Apakah aku masih bisa berkata rindu padamu
Ketika tak kutemukan satu katapun untuk menggubah madah
Ketika semua lenyap
201609251735 Kotabaru Karawang
PINTU
DIKUNCI
Ada
tangis untukmu karena kehangatan cinta
Tapi
tak ‘kan kubiarkan air mata menitik karena dendam
bagai
sahara biarlah tetap kering kelopak mata
dan
hati biarlah tetap tenggelam
apa
gunanya kasih sayang
jika
belaiannya menjadi cekikan yang membenamkan
menerangkan
malam menggelapkan siang
melenyapkan
semua harapan
ada
tangis untukmu karena kehangatan
dankelembutan
yang pernah aku rasakan
pada
binar matamu saat menatap
dan
getar yang aku rasakan saat engkau kudekap
cinta
yang kau terima menggiringmu ke lorong gelap
mencicipi
dosa yang datang bersama lendir yang kau hisap
dalam
gelinjang ketika senyap
ketika
tekentang dan ketika tengkurap
aku
sudah mencari bait puisi pada kicau nuri
melati
mati bunganya layu gugur ke bumi
layar
ditutup penonton pulang panggung dipeluk sunyi
pintu
dikunci
201607040531
Kotabaru Karawang
INI
MALAMKU YANG PALING SUNYI
Cinta
tumbuh tanpa tanah tanpa air tanpa angin tanpa panas
Lembut
bagaikan salju namun bisa menjadi singa yang ganas
Menimang
manja sekaligus menusuk dengan beringas
Cinta
tumbuh tanpa panas tanpatanah tanpa air tanpa angin
Dalam
kesejatian cinta hilang beda panas dan dingin
Hidup
semua harapan dan tak ada kata mungkin
Cinta
tumbuh tanpa angin tanpa panas tanpa tanah tanpa air
Bersama
mereguk lezat anggur merah atau mati jadikan darah mengalir
Tak
aa pertanyaan di mana garis awal atau batas akhir
Cinta
tumbuh tanpa air tanpa angin tanpa panas tanpa tanah
Jadi
basah semua kering dan jadi kering semua basah
Dan
korban cinta tenggelam dalam rindu yang tiada sudah
Tenggelam
dalam detak detik yang merayap dari petang ke pagi
Kekasih
yang t’lah lama menunduk erat masih juga dicari-cari
Hingga
terlena dalam bibir dan lidah yang basah sendiri
Ini
malamkuyang paling sunyi
201607121746
Kotabaru Karawang
DI SUDUT BIBIR DAN KERLING MATAMU
Di
sudut bibirmu yang basah bak delima merekah
Dan
pada redup sayu matamu saat mengerling
Aku
menangkap seberkas gelisah
Tapi
masih terlihat olehku bayangan hati bening
Tampaknya
perjalanan panjang rindumu berbekas gundah
Dalam
cekung mata disana mungkin kau menyimpan rahasia
Aku
kagum karena tak kulihat tanda-tanda lelah
Aku
yakin kau paham tentang kasih sayang dan cinta
Melesat
ke langit lepas kau terbang
Dan
ke dalam lautan kau tenggelam sengaja menyelam
Kau
jatuh cinta setiap siang datang
Dan
rindunya kau nikmati kala malam
Di
sudut bibirmu dan di kerling matamu
Cinta
dan rindu yang utuh menjadi satu
Menjadi
lukisan dalam bingkai langit biru
Sendu
syahdu
201607221418
Kotabaru Karawang
KULIANG
MULI KA DAPA*
Aku
tak akan pernah lagi melihat tapak kaki di tanah
Aku
tidak akan tunduk dan tidak akan menengadah
Aku
tidak akan menggoreskan kuas pada kanvas
Aku
tahu sejak dulu tak aka nada bekas
Senja
adalah senja dan aku bukan matahari
Yang
esok akan kembali terbit di timur
Aku
adalah lelaku tua dalam bayang-bayang mati
Digenggam
hidup berbatas umur
Tunas-tunas
tumbuhlah dalam indahnya pagi
Daun
tua akan gugur sendiri jika t’lah tiba waktu
Bukan
masalah lagi ada tidaknya hati
Bait-bait
puisiku juga akan mati
Tak
akan ada lagi cerita rindu
Cakrawala
sepi
201608272305
Godean Yogyakarta
*daun
tua kembali ke tanah
RINDU
'KAN HUJAN
bagaimana
aku tidak menyentuh melati
yang
dalam gelap putihnya tmpak nyata
wangi
semerbak menyentuh langit hati
basah
dalam hujan yang datang malam ini
bagaimana
aku tidak membelai melati
putihnya
yang basah menggetarkan dada
yang
masih kuntum pasti menanti
bakti
menebar semerbak wangi
bagaimana
aku tidak mencium melati
yang
rekah kelopaknya menggetarkan jiwa
basah
bak mata dara pejam menanti
rekah
bak bibir menanti pagutan cinta
kita
rindu ‘kan hujan sendiri-sebdiri
201511091325
Kotabaru Karawang
RINTIK
HUJAN DAN KENANGAN
kenangan
yang datang bersama titik-titik hujan
menyelinap
saat sepiku dalam kesendirian
kupagut
kupatut-patut
kadang
aku senyum sendiri kadang aku cemberut
kulit
tua di dahiku mengkerut
kenangan
terkadang membuat aku terikat
pada
tonggak di dinding hitam pekat
lupa
bahwa saatku sudah dekat
kenangan
pahit kenangan manis
kadang
muncul bersama tangis
untuk
kenangan air mataku tak akan habis
kenangan
terkadang membuat aku berharap
bertemu
denganmu dalam sekejap
jasadku
terkubur dalam senyap
dan
aku lenyap
201511222107
Kotabaru Karawang
RINTIK
HUJAN DAN KENANGAN
kenangan
yang datang bersama titik-titik hujan
menyelinap
saat sepiku dalam kesendirian
kupagut
kupatut-patut
kadang
aku senyum sendiri kadang aku cemberut
kulit
tua di dahiku mengkerut
kenangan
terkadang membuat aku terikat
pada
tonggak di dinding hitam pekat
lupa
bahwa saatku sudah dekat
kenangan
pahit krnangan manis
kadang
muncul bersama tangis
untuk
kenangan air mataku tak akan habis
kenangan
terkadang membuat aku berharap
bertemu
denganmu dalam sekejap
jasadku
terkubur dalam senyap
dan
aku lenyap
201511222107
Kotabaru Karawang
YANG
DISEMBUNYIKAN
ketika
air sungai mengalir tambah deras
di
pinggirnya seekor ayam dan seekor swike
duduk
dekat rapat sangat bersahabat
terdengar
mereka bersama menyanyi
terdengar
mereka bersama tertawa
ke langit
mereka menatap
kata
swike, kita berdua harus bertekad
mengundang awan, untuk duduk di bumi
kita
siapkan sebuah lapangan besar
mereka di
sana, kita tetap di sini
ayam
setelah terkejut dan terperangah
ia
menimpali kalimat sahabatnya
boleh saja kita punya rencana besar
tetapi
kita harus tahu
bahwa
kemampuan kita sangat terbatas
belum
lagi acara kita diganggu bebek
swike, oh
sahabatku swike
untunglah
sekarang kita sudah berteman
makan
dagingmu aku tak berselera
kalau aku
lapar biarlah aku mengejar kadal
kau akan
mengundang awan siang atau malam
hari
jumat sabtu atau minggu
hati-hati
kawan badanmu akan merasa lelah
terlalu
besar rencana
dipikir
siang malam
sampai
lupa makan lupa minum
hai kawan
kita ganti saja rencana
jangan
nekad
200810220000_Kotabaru_Karawang
CATATAN DI BASEN*
(1)
pergilah ke tempat terang
agar terlihat bayang-bayang
jangan berlindung sendu
pada hitamnya bayang-bayangku
(2)
malam tenang
menyapa garang
hai, besok pagi bayang-bayang
semakin panjang
menyapa garang
hai, besok pagi bayang-bayang
semakin panjang
(3)
panaskan
siang malam hangatkan
untuk
yang menanti pelukan dan dekapan
karena
silau bayangan titik hitam
yang
jatuh di lembah pasir putih
langit
jadi muram
tapi
rahasia tetap bersih
mari
menari gemulai
dilandainya
pantai
nikmati
lidah yang terbakar
dan
tubuh yang gemetar
201807092056_Kotagede_Jogjakarta
*Basen
adalah nama tempat di Kotagede
KISAH
MALAM
dekapan
kekasih selalu menjadi kisah malam
kilat
cahaya putihnya terasa sebagai lambaian
heningnya
bicara
di
sini aku selalu ada untukmu
hentikan
bisikan rindu peluk aku
semesta
wajah adalah wajah semesta
semesta
cinta adalah cinta semesta
aku
kekasih adalah kekasih aku
aku
dalam pelukan pelukan dalam aku
aku
namamu namamu aku
jawaban
kekasih ada pada bibir yang lelah
dan
lidah yang kaku lalu patah
basahnya
habis kukecup sendiri
hidup
abadi tidak mati
maka
bersihlah dengan izinku
kisah
malam ada pada kerlingan
mata
cinta yang tenggelam dalam mahacinta
dan
kekasih berbisik
akulah
pemilik tanah kering tanah basah
tempat
engkau menanam janji
201511172355
Kotabaru Karawang
PUISI
UNTUKMU
Jangan
kau tundukkan kepala
Menatap
kosong tanah yang kau pijak
Menataplah
ke depan dengan keberanian
Jelajahi
semua bisik hati
Rasakan
jantungmu yang masih berdetak
Yang
sampai ke puncak
Adalah
mereka yang berani melawan tantangan
Jangan
kau kubur kapak peperangan
Pegang
teguh dan siap menyerang
Perangi
keengganan dan kemalasan
Tegapkanlangkahmu
menuju terang
Inilah
masamu
Terus
didihkan darah gelorakan semangat
Payungi
jiwa dengan ketenangan
Tataplah
langit biru
Peluk
semanbatnya denga erat
Di
ujung sana kibarkanbendera kemenangan
201805111340
Kotabaru Karawang
PUISIKU UNTUK
SUSI PUDJIASTUTI
S ukmaku laut
U jung pandangku langit biru
S enyumku ada pada buih dan gelombang
yang bertaut
I mpianku di pesisir aku bersujud
syahdu
P ulau-pulau dalam jiwaku pantang
putus harapan
U jung tanjung dan semenanjung damai
sejahtera
D aratan selat palung tempat cintaku
ditambatkan
J alesveva Jayamahe di lautan kita
jaya
I ni Indonesia kita Indonesia
A pakah Nusantara akan lenyap dari
peta dunia
S iapa lagi kalau bukan kita yang
menyabung nyawa,
T enggelamkan perompak babad habis
perampok
U ntuk Nusantara kugadaikan hidup
T ak usah tanya kenapa aku menatap
langit
I ni karena cahaya Nusantara tak
boleh redup
201903252031_Kotabaru_karawang
201903252031_Kotabaru_karawang
Langganan:
Postingan (Atom)
AKU MASIH DI SINI (2)
AKU MASIH DI SINI (2) Kini aku di sini menari dalam bait-bait puisi Mendendangkan lagu-lagu hati lagu-lagu mati Dalam surgaku dalam nera...
-
CINTA DAN RINDU ITU SATU Demikianlah cinta dan rindu menampakkan diri jika masih dua Kadang-kadang engkau begitu dekat terasa menj...
-
Tutup semua pintu dan semua jendela lalu buka yang satu Tawaflah di sini di dalam sambil mengingat sambil melihat Teriakkan akbar da...
-
PUTIH SELIMUT HATI Pagi lembut dekapan lembut dalam desah nafas Kau kirimi aku kabar harap-harap cemas Merah menyala yang tumpah...