Jumat, 10 Juli 2020

SIDI PUTIH BERSULAM ROS MERAH  

sengaja kurangkai huruf menjadi kata tentang sidi putih bersulam ros merah 
sengaja kurangkai kata menjadi kalimat tentang yang tampak samar dalam cahaya lemah
sengaja kurangkai kalimat menjadi bait tentang tubuh telungkup menyembunyikan wajah
sengaja kurangkai bait menjadi puisi tentang tangan jahanam yang liar menjamah

dalam cinta dan rahasianya terbakarlah apa yang harus terbakar
dalam cinta dan rahasianya hangus semua nalar
dalam cinta dan rahasianya satria gagah menebaskan pedang dan musuh terkapar
dalam cinta dan rahasianya ia menatap bangkai dilahap burung nasar

sidi purih bersulam ros merah tidak menyembunyikan apa-apa
tampak sangat jelas putihnya dan sangat jelas merahnya
meski sinar hanya terpancar dari sebuah lentera usang

kisah sudah ribuan tahun dan akan tetap ada dalam ribuan tahun
kisah al insan hayawan natiqun meramaikan dunia
kisah yang barangkali akan berakhir saat kiamat datang

201610281640 Kotabaru Karawang
al insan hayawan natiqun = hewan yang berpikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKU MASIH DI SINI (2)

  AKU MASIH DI SINI (2)   Kini aku di sini menari dalam bait-bait puisi Mendendangkan lagu-lagu hati lagu-lagu mati Dalam surgaku dalam nera...